First Love Maknae

Title : First Love Maknae
Author : AnishaRi
Cast :
– Oh Sehun
– Park Chanmi (OC)
– Etc
Genre : Romance
Leght : Oneshoot
Rating : PG-14
A/N : Ini asli pemikiran author. FF ini pemikiran iseng di pagi hari dan lagi mempermasalahkan tentang maknae(ga penting). Kalo kurang bagus dan banyak typo harap maklum. Happy reading^^

 

 

Author pov
“Kau lihat apa Kai?”
“Suho hyung? Ah itu, coba kau lihat Sehun” penasaran, Suho mengikuti arah pandang Kai yang sedang melihat Sehun dimejanya dengan buku tebal terbuka dihadapannya.
“Lalu apa salahnya?” dengan wajah polosnya Suho hanya menatap Kai bingung dengan kegiatannya yang serius sekali menatap Sehun.
“Yak Suho hyung! Sehun itu jarang belajar, bahkan tidak pernah sama sekali. Dan sekarang, dia membaca buku setebal itu? Sulit dipercaya” Kai mengatakan hal-hal yang baru dia temui beberapa saat lalu itu dengan menggebu-gebu kepada Suho.
“Benarkah?” sekali lagi Suho hanya menunjukkan wajah polosnya saja yang membuat Kai tak habis fikir dengan otak hyungnya yang satu ini.
“Sudahlah” Kai menyerah dengan Suho dan pergi meninggalkannya pergi kedapur.
“Yak!! Kai! Kenapa kau pergi?!!”
“YAK SUHO HYUNG KAU BERISIK SEKALI!!!!!” seketika Suho diam karna jika sekali lagi dia berbicara, mungkin dia akan ditendang keluar oleh Sehun.

-First Love Maknae-

“Dimana Sehun? Ini sudah jam makan malam” Kyungsoo hanya bingung menatap yang lain hanya diam saja tidak menjawab pertanyaannya.
“Kalian bisu eoh?” lalu Kai dan Suho menatap Kyungsoo dengan tatapan aneh. Chanyeol yang melihat itu hanya bingung melihat tingkah temannya itu.
“Sehun…. Se- Sehun…..”
“Aku disini” Suho dan Kai langsung bungkam dengan kedatangan Sehun yang tiba-tiba. Kyungsoo menangkap tatapan ketakutan dimata Suho saat Sehun datang.
“Suho hyung, kau kenapa? Kenapa kau seperti orang ketakutan saat Sehun datang?” lalu semua orang yang ada dimeja makan menatap heran Suho tak terkecuali Sehun.
“Ti- tidak” Suho gugup saat pertanyaan itu keluar untuk dirinya.
“Benarkah?” Kyungsoo masih tidak percaya dengan jawaban hyungnya itu. Seperti ada sesuatu yang ditutupi.
“Baiklah, tadi siang aku dan Kai melihat Sehun sedang belajar. Itu aneh karna sebelumnya Sehun tidak pernah belajar. Dan dia berteriak padaku saat aku memanggil Kai” jawab Suho jujur. Mereka semua terheran dengan sikap hyung tertua dirumah ini.
“Hanya itu? Memalukan sekali” Baekhyun mencibir Suho dengan tatapan aneh darinya.
“Sehun, apa benar yang dikatakan Suho hyung?” Kyungsoo bertanya pada Sehun yang mendengar pernyataan tadi dengan muka datar seakan tak peduli.
“Ne benar. Tapi apa salah jika aku belajar? Toh sebentar lagi ujian kelulusan. Seharusnya kalian memaklumi itu bukannya menatapku heran. Sudahlah aku sudah selesai makan” setelah menjelaskan semuanya Sehun pergi dan mengunci kamarnya.
“Kenapa dia bisa seperti itu? Berubah drastis” Chanyeol berbicara dengan tampang bodohnya itu.
“Sudahlah, bukannya itu suatu kemajuan yang bagus?” yang lain hanya mengangguk menanggapi ucapan Kyungsoo dan melanjutkan acara makan yang tertunda.

Sehun pov
Aneh. Mengapa semua orang dirumah ini menganggapku aneh? Memang yang tadi siang itu pertama kalinya aku membaca buku dirumah ini. Sebelumnya aku paling malas belajar, bahkan pr ku saja kubuat disekolah dengan mencontek teman sebelahku.
Lalu mengapa aku bisa begini? Itu karna gadis berkacamata. Aku baru melihatnya dua hari yang lalu. Kupikir dia murid baru, tetapi tidak.

Flashback
Aku yang sedang pusing tidak ingin mengikuti pelajaran matematika di kelas. Dan aku memutuskan untuk pergi keruang kesehatan. Tidak sampai sepuluh menit aku sudah bosan disana. Jadi kuputuskan aku pergi ketaman belakang sekolah.
Disini sangat sepi. Hanya ada pepohonan yang besar, rumput hijau, udara yang sejuk dan seorang gadis. Apa? Gadis? Apa dia tidak ikut kelas?
Aku ingin mendekatinya tetapi aku ragu. Aku baru melihatnya disekolah. Dia seangkatan denganku.
Gadis dengan perawakan tinggi kurus, rambut dikepang, kacamata tebal, dan setumpuk buku ditangannya. Manis.

-First Love Maknae-

Maka sejak saat itu, aku terus memikirkannya. Mencari tahu segala tentang dirinya. Memperhatikannya di perpustakaan bahkan mengikutinya hingga sampai rumahnya.
Park Chanmi. Berada diruang kelas A, yang isinya orang-orang berotak cair. Dia mudah bergaul dan selalu ceria. Tetapi terkadang aku melihatnya menyendiri.
Sebaiknya aku tidur sekarang agar besok tak terlambat sekolah. Sudah kuputuskan besok aku akan mengajaknya bicara. Baiklah, tunggu kau Park Chanmi.

-First Love Maknae-

Author pov
Bel istirahat sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Tetapi orang itu masih berdiri tegak tak goyah sedikitpun. Matanya masih menangkap lurus objeknya.
Orang itu –Sehun- masih jatuh dalam pesona objeknya. Dia tak berencana untuk beranjak kemana pun saat ini. Hanya berdiri dibawah pohon rindang dan melihat kearah Chanmi yang serius berkutat dengan bukunya.
“Sehun pabo, kenapa kau tak bisa berbuat apa-apa dan hanya berdiam diri disini? Jeongmal paboya!” Sehun hanya merutuki dirinya sendiri yang bodoh tentang masalah wanita. Sebelumnya dia tidak pernah merasa seperti ini dengan wanita.
“Anyeong..” kata itu sukses membuat tubuh Sehun menegang. Dia menoleh ke sumber suara yang menyapanya.
“Annn……nyeong” tubuh Sehun membeku. Tidak tahu harus berbuat apa. Karna objeknya tadi sudah ada dihadapannya bahkan menyapanya!
“Kenapa kau masih disini? Bel masuk sudah berbunyi. Kajja kita masuk kelas”
“Ah? Ne kajja” Chanmi tersenyum pada Sehun dan dibalas senyum kikuk dari Sehun. Mereka berdua berlari melewati lorong sekolah yang saat itu seperti pendek sekali bagi Sehun.
“Aku akan belok kanan, kau belok kiri kan Sehun-ssi?” sekali lagi Chanmi tersenyum dan membuat Sehun ingin meleleh melihatnya.
“Ne, tapi ba-”
“Annyeong” tiba-tiba Chanmi sudah pergi meninggalkan Sehun di ujung lorong sekolahnya dengan berbagai pertanyaan.
‘Bagaimana dia tahu namaku?’ batin Sehun.

-First Love Maknae-

Tidak seperti hari kemarin, hari ini Sehun dengan senang hati membantu para hyungnya. Seperti dia membantu Kyungsoo mencuci pakaian, membantu Baekhyun membereskan rumah, sampai membantu Chanyeol memasak.
Kegiatan itu membuat Kai dan Suho merasa aneh lagi terhadap Sehun. Seperti sekarang ini Sehun sedang membantu membeli keperluan rumah bersama Suho dan Kai.
“Hyung lihat caranya memilih buah”
“Ne kau benar. Senyumnya tak pernah lepas dari wajahnya” sekarang mereka sedang memperhatikan Sehun yang sedang memilih buah apel.
Mengambil satu apel dan memeriksanya dengan detail dan memasukannya kedalam plastik. Dan semua kegiatan itu dibumbui dengan senyuman yang tak pernah lepas dari wajahnya.
“Hyung, kajja aku sudah memilih apelnya. Ayo kita kekasir” dengan cepat Sehun menarik tangan Kai dan secara reflek pula Kai menarik tangan Suho.
“Hyung, biar aku saja yang mengantri. Suho hyung dan Kai hyung tunggu dimobil saja. Arra? Cepat sana pergi” yang diusir hanya menurut apa kata yang mengusir. Hanya satu yang dipikiran mereka berdua. Aneh.

Sehun pov
Akhirnya mereka pergi juga. Aku malas sekali melihat tatapan mereka yang melihatku seperti orang aneh. Memangnya aku tidak boleh jadi orang baik?
Untung antriannya tidak terlalu panjang. Sebaiknya aku bergegas sebelum mereka berdua berbicara hal yang aneh dibelakangku.
Aku tersentak melihatnya. Tersenyum manis seperti biasanya. Dia, Chanmi berdiri didekat pintu keluar. Disaat aku ingin menghampirinya, dia bersama orang lain.
Laki-laki tinggi memakai topi dan kacamata hitam. Aku belum melihat dengan sempurna siapa orang itu, tetapi mereka sudah pergi dengan tangan laki-laki itu merangkul manja dipundak Chanmi.
Ini tidak bisa dibiarkan. Saat aku akan menyusulnya, tidak ada. Mereka berjalan terlalu cepat. Sial, aku ketinggalan jejaknya.
Aku berbalik dan menuju mobil Suho hyung dengan perasaan campur aduk. Marah, kesal, kecewa, sedih, penasaran, ah lebih dari itu semua. Cemburu. Tapi aku sadar, siapa aku. Aku bukan siapa-siapanya Chanmi, lalu mengapa aku bisa seperti ini?
Aku membanting pintu mobil Suho hyung aku tidak ingin berlama-lama disini itu semua membuat ku kesal.
“Jalan hyung”
“Yak Sehun, kenapa wajahmu seperti itu, baru beberapa saat lalu ka-”
“KUBILANG JALAN!”

-First Love Maknae-

Author pov
Sehun masuk dan melempar belanjaan yang dibawannya dan berlari memasuki kamarnya lalu menguncinya. Para hyungnya yang melihat Sehun terheran karna wajah Sehun yang memerah menahan amarah.
“YAK SEHUN JANGAN DILEMPAR, ITU MAKANAN PABO!” Baekhyun terlihat histeris saat barang belanjaan titipannya dilempar begitu saja dengan Sehun.
“Suho hyung, Kai, kalian apakan Sehun lagi?” tanya Kyungsoo yang frustasi dengan keadaan Sehun yang labil saat ini.
“Kami tidak apa-apakan dia Kyungsoo-ah. Tadi dia menyuruhku dan Kai untuk menunggunya dimobil sedangkan dia yang mengantri membayar. Lalu dia datang dan membanting pintu mobilku dengan keras dan berteriak padaku” Suho mencoba menjelaskan semuanya, dibantu dengan Kai yang menganggukkan kepalanya.
“Akhir-akhir ini dia menjadi bocah labil. Memang kehidupan remaja yang suram” Baekhyun hanya menganggapi hal itu dengan sindiran dan pergi kekamarnya. Merasa kesal karena makanannya hancur tak berbentuk dilempar Sehun.
“Biar aku yang coba bertanya padanya” Kyungsoo berjalan menuju kamar Sehun dan mengetuk pintunya.
“Sehun? Kau kenapa?” hening. Tidak ada jawaban dari Sehun.
“Boleh hyung masuk?” masih sama. Tidak ada jawaban darinya. Saat Kyungsoo ingin membuka pintu itu, nihil. Dikunci dari dalam.
“Baiklah kalau kau tidak ingin diganggu. Tapi jangan lupa makan malammu” Kyungsoo menyerah. Anak itu memang keras kepala.

-First Love Maknae-

Hari-hari dijalankan Sehun dengan menjadi orang yang pendiam. Orang-orang disekitarnya heran melihatnya berubah seperti ini. Sehun menjadi lebih sering membolos kelas dan kembali saat pelajaran telah usai.
Para hyungnya sudah lelah memberi nasehat padanya yang hanya ditanggapi tatapan kosong. Jadi mereka memutuskan untuk tidak menanyakan hal itu pada Sehun.
Pernah Chanyeol bertanya keadaan Sehun dan Sehun menjawab, “Bukan urusanmu” sejak itu mereka bungkam.
Keadaan makin memburuk saat Sehun terlibat tawuran antar pelajar. Itu membuat para hyungnya khawatir dengan keadaannya diluar rumah.
Makin hari tubuh Sehun semakin kurus. Dia jarang makan dan sering pulang tengah malam. Entah apa yang dia lakukan sampai selarut itu. Tidak ada yang tahu.

Sehun pov
Sejak saat itu, hariku menjadi kelam. Aku tidak bergairah hidup lagi. Aku tidak sanggup hidup lagi rasanya bila tanpa dia.
Chanmi. Aku selalu menghindarinya saat kami berpapasan. Aku tidak ingin melihat wajahnya lagi. Aku tidak mau mengingatnya lagi. Hatiku sakit saat melihat kejadian itu. Saat tubuhnya dirangkul manja dengan laki-laki lain.
Pernah sekali dia mencariku, tetapi aku bilang sibuk padanya dan berlari pergi meninggalkannya. Jujur, aku ingin bertanya padanya siapa laki-laki itu. Tetapi itu hanya angan belaka saja.
Menyapanya saja aku tidak punya kekuatan apa lagi bertanya tentang masalah pribadi seperti itu padanya. Pengecut. Benar, aku hanya seorang pengecut. Kenapa cinta pertamaku harus sesakit ini?!
Seperti sekarang. Aku membolos kelas lagi. Aku tak ingat sudah berapa kali aku membolos seperti ini. Mungkin besok Kim songsaenim akan menghujaniku dengan kata-kata panas dari mulutnya. Biarkan.
“Sehun-ssi?” suara itu. Suara Chanmi.
“Sehun-ssi apa benar itu kau?” benar, itu suara Chanmi. Suara yang aku rindukan selama ini. Tetapi dia sudah milik orang lain Sehun. Ingat itu.
“Mau apa kau?” aku tidak tahu harus bicara seperti apa padanya.
“Kenapa kau disini? Kau membolos lagi?” dia khawatir padaku?
“Lalu kau kenapa disini?” Sehun pabo kenapa kau balik bertanya?
“Aku bosan dengan fisika, aku sudah hafal diluar kepala semua rumus itu”
“Oh” tak heran dia ada di kelas A jika otaknya memang sangat cair.
“Aku pergi” disaat aku ingin beranjak dari tempat dudukku dia menarik tanganku. Dapat kurasakan hangat tangannya menjalar ke tubuhku.
“Hun, boleh aku panggil seperti itu?” aku hanya diam dan tidak melihat kearahnya sedikitpun.
“Kuanggap itu iya” kami terdiam kembali. Cukup lama membuat suasana disini sedikit canggung.
“Hun. Aku merasa jika akhir-akhir ini kau menghindariku. Padahal menurut teman-teman ku dulu kau selalu memperhatikanku. Lalu kenapa sekarang kau menjauh saat aku mendekat?”
Lenyap. Hanya itu yang aku inginkan sekarang. Lenyap dari hadapan Chanmi secepat mungkin. Aku tidak tau harus menjawab apa. Lidahku kelu dan otakku kosong.
“Hun, kau mendengarkanku kan? Jawab pertanyaanku Hun”
“Kau mau aku menjawab apa?” aku frustasi dengan keadaan seperti ini. Chanmi, kau menyiksaku.
“Aku ingin kau menjawab bahwa semua itu tidak benar. Kau tidak menghindariku. Dan aku ingin kau memberi alasan yang sangat ingin aku dengar” suaranya bergetar. Aku menoleh melihat keadaannya.
Dia menunduk. Dan saat dia mendongak. Mata itu. Aku tidak bisa lepas dari bola matanya. Aku hanya diam melihat keadaannya. Lingkaran matanya sedikit menghitam. Apa dia kurang tidur?
“Maaf Chanmi, aku memang menghindarimu. Aku tidak bisa berdekatan denganmu lagi” aku melihatnya. Matanya membulat sempurna, tidak percaya pada apa yang aku katakan.
“Apa maksudmu Hun?”
“Aku tidak bisa menjadi temanmu lagi. Karna aku memang tidak pantas berteman dengan gadis sempurna sepertimu. Lebih baik kau bersama laki-laki tinggi itu. Kau lebih cocok dengannya” setelah mengatakan itu, aku berjalan pergi meninggalkan Chanmi sendiri.
Aku tidak akan melihat kebelakang. Jika aku melihatnya. Mungkin aku tidak akan pernah bisa meninggalkannya. Chanmi Saranghae.

-First Love Maknae-

Author pov
Malam itu Suho, Baekhyun, Kyungsoo, Kai, dan Sehun sedang berkumpul bersama. Mereka menikmati makan malam spesial yang dibuat oleh Kyungsoo.
“Baekhyun hyung, mana Chanyeol hyung? Tidak biasanya seharian ini dia tidak dirumah” Kai bertanya heran dengan salah satu hyungnya itu. Tidak biasanya Chanyeol pergi lama.
“Dia ada urusan keluarga katanya” Kai hanya menganggukkan kepalanya tanda dia mengerti.
“Sehun, makan yang banyak. Sekarang kau seperti tengkorak hidup” celoteh Kyungsoo yang sukses membuat yang lain tertawa. Sehun merasa dirinya direndahkan memutar balikkan fakta.
“Biar saja aku seperti tengkorak hidup, dari pada kau hyung, teddy bear bawel” Kyungsoo hanya meringis kesakitan mendengar Sehun bicara seperti itu.
“Benar kata Sehun, kau itu teddy bear bawel” Suho membenarkan perkataan Suho tadi dan disambut gelak tawa dari yang lain.
“Sehun, kau tidak akan menjadi bocah labil lagi kan?” pertanyaan itu sukses membuat Sehun tersedak. Suho yang memberikan pertanyaan itu bersiap akan kabur bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkannya.
“Yak hyung! Apa kau bilang?”
“Tidak lupakan saja” Suho menjadi salah tingkah karna pertanyaannya sendiri.
“Hyung, umurku sudah 18 tahun, jangan sebut aku bocah labil lagi. Aku ini sudah dewasa. Ingat itu hyung” Sehun tidak suka jika Suho mengatakan dirinya itu bocah labil.
“Itu karna kemarin tingkahmu 8D. Tak tentu arah seperti rem blong” sahut Kai yang tidak mau kalah.
“Itu kan kemarin, sudah berlalu. Jadi lupakan saja”
“Memangnya kemarin kau kenapa?” kali ini Baekhyun yang buka mulut.
“Tidak ada apa-apa. Hanya masalah remaja tampan sepertiku” jawaban itu sukses membuat para hyungnya menggelengkan kepala karna tingkat percaya diri yang melebihi batas.
“Aku pulang” tiba-tiba Chanyeol datang.
“Yeol, tadi Kai mencarimu” sahut Baekhyun saat Chanyeol duduk dikursinya.
“Kai, kau rindu denganku eoh?” dengan percaya diri Chanyeol merangkul Kain dengan manja.
“Yak hyung! Aku masih normal!” teriakan itu sukses membuat mereka semua tertawa, termasuk Sehun.
“Yak Sehun, kau sudah baikkan eoh?” tanya Chanyeol saat melihat Sehun tertawa karnanya.
“Sudahlah hyung jangan bahas itu” jawab Sehun sambil memasukkan daging bakar kemulutnya.
“Saranku, jika itu cinta pertama kejarlah. Jangan kau lepaskan begitu saja. Jika telat sedikit dia akan memiliki penggantimu” kata-kata Chanyeol sukses membuat Sehun tersenyum pahit.

-First Love Maknae-

Chanmi pov
Aku masih memikirkan kejadian itu. Benarkah Sehun akan meninggalkanku? Padahal aku baru saja ingin mengenalnya lebih dekat. Tapi apa? Sekarang dia meninggalkanku.
“Chanmi? Kau sudah makan” seseorang memasuki kamarku setelah mengetuk pintuku.
“Oppa? Kapan oppa datang?” aku tak percaya jika oppaku datang hari ini.
“Tadi siang. Dan saat aku datang kau sedang tertidur pulas” aku tersenyum lalu memeluknya.
Sudah lebih satu bulan, aku tidak bertemu dengannya. Itu karna oppaku sibuk dengan kuliahnya dan aku dengan ujian akhirku.
“Kau kenapa?” dia memegang pipiku. Ada bekas air mataku disana. Air mataku karna Sehun.
“Tidak apa. Hanya masalah temanku” oppaku lalu memelukku dengan erat. aku masih tidak ingin membicarakan tentang Sehun padanya. Aku belum bisa.
“Baiklah, kalau kau belum ingin cerita tidak apa, oppa memaklumi itu. Tapi masalahmu jangan sampai membuat semuanya menjadi salah, arra?” aku mengangguk. Hanya dia orang yang mengerti aku saat ini.
“Oppa?”
“Ne?” aku diam. Mungkin cerita sedikit tidak masalah.
“Apa cinta pertama itu harus sesakit itu?” kulihat oppa diam. Mencoba berpikir dengan matang apa yang harus dia katakan. Lalu dia tersenyum seperti biasanya.
“Cinta pertama tidak akan sesakit itu bila kau dapat menggapainya, menjaganya dan setia. Oppa jamin kehidupanmu akan bahagia seperti di negri dongeng” aku hanya tersenyum dengan kata-katanya.
“Mau coba?” aku diam.
“Akan aku usahakan” aku membalas senyumnya. Oppa gomawo.

-First Love Maknae-

Seperti biasa kesekolah dan belajar. Tetapi mulai hari ini, aku akan menjalankan misiku sendiri. Rasanya ingin tertawa jika mengingat isi dari misi ini. ‘Make Love With Sehun’. Aneh. Biarlah, yang ada di otakku sekarang hanya satu nama. Oh Sehun.
Kuedarkan pandanganku keseluruh penjuru kantin. Tidak ada, berarti…
Benar dugaanku. Sekarang dia sedang duduk dibawah pohon rindang. Tempat dimana pertama kali aku menyapanya.
Matanya terpejam. Mungkin sedang menikmati alunan musik ditelinganya. Aku mendekatinya. Saat matanya terpejam, saat itu membuat jantungku berdebar. Tampan. Mungkin lebih tampan saat dia tersenyum padaku.
Khayalanku terhenti saat kelopak matanya terbuka dan bolamatanya menatap lurus kearahku. Dia buru-buru bangkit dan bergegas meninggalkanku.
Tetapi itu tidak akan terjadi. Mengapa? Karna sekarang posisiku yang memeluknya dari belakang. Dapat kurasakan tubuhnya menegang.
“Lepaskan” aku semakin mengeratkan pelukanku padanya. Aku tidak ingin dia pergi meninggalkanku lagi.
“Ku bilang lepaskan Chanmi!” berhasil. Pelukanku terlepas dari tubuhnya. Kulihat matanya memerah tersulut amarah. Apa harus semarah ini, padahal aku hanya memeluknya saja?

Sehun pov
Park Chanmi kau membuatku gila. Jantungku masih belum berdetak normal karenanya. Aku mencoba melihat wajahnya. Tapi tak bisa. Dia menundukkan wajahnya. Takut mungkin. Karna saat ini aku meencengkram tangannya dan membentaknya.
Aku tak tega melihatnya seperti ini. Tapi aku juga tidak bisa seperti ini. Dia terus mendekatiku. Itu membuatku selalu mengingatnya.
“Chanmi, kumohon jauhi diriku” aku berkata lirih. Dia mulai mendongakkan kepalanya menatapku. Mata itu mengeluarkan cairan bening. Maafkan aku Chanmi, aku memang bodoh.
“Kenapa aku harus menjauhi mu? Kau tidak menyukaiku Hun?” bagai tersambar petir. Ingin sekali aku mengatakan semuanya. Tapi apa daya. Aku laki-laki pengecut.
“Jawab aku Hun, jangan diam seperti itu” dia menggenggam tanganku. Chanmi jangan membuatku seperti ini. Tuhan apa yang harus aku jawab.
“Apa yang akan kau lakukan jika aku berkata iya?” kali ini dia yang diam. Pundaknya bergetar. Oh Sehun kau sungguh berdosa pada gadis ini. Aku berbalik membelakanginya tak kuasa melihatnya seperti itu. Terlebih itu karna perbuatanku.
“Aku akan benar-benar menjauh dari kehidupanmu selamanya. Menghapus semua ingatanku tentang dirimu. Dan bahkan jika kau menyuruhku lenyap dari bumi ini akan aku lalukan Hun, demi dirimu”
Cukup. Aku tidak sanggup lagi. Ku rengkuh tubuhnya dan kudekap erat dalam pelukanku. Aku tidak kuat menahan semua rasa ini. Persetan jika dia sudah memiliki laki-laki lain. Yang hanya aku inginkan hanya dia. Park Chanmi.
“Kalau begitu jangan pergi. Tinggalah bersamaku. Aku tidak bisa jika tanpamu. Kumohon Chanmi, Saranghae” kata itu. Kata-kata itu keluar dari mulutku. Aku tidak ingin kehilangannya.
“Nado Saranghae Hun” dia membalas pelukanku. Kueratkan pelukanku. Aku masih tidak percaya apa yang sudah aku katakan dan aku dengar hari ini.
“Hun, ak-aku tidak.. bisa bernafas..” kulepaskan pelukanku. Tersenyum kearahnya dan dia membalas senyumanku.
“Maaf, selama ini aku menyakitimu. Aku memang bodoh dan aku ti-”
“Sssttt. Sudah kau jangan bicara lagi. Kau itu cerewet sekali” dia tertawa. Aku senang melihat tawa lepasnya.
Kuusap bekas air mata dipipinya. Melihat bola matanya. Sempurna. kudekatkan wajahku dengan wajahnya. Matanya mulai menutup. Hembusan nafasnya bertabrakkan dengan kulit wajahku. Dan bibirku bertemu dengan bibirnya.
Hanya menempel dan tidak lama. Kulihat rona pipinya memerah saat ku lepaskan tautan bibir kami.
“Itu ciuman pertamaku” kulihat rona pipinya semakin memerah saat kukatakan itu.
“Itu aku juga” aku tersenyum. First kiss kami berdua. Aku memeluk tubuhnya. Menghirup aroma tubuhnya dan menyimpannya dengan baik dalam otakku.
“Dan asal kau tau juga. Kau adalah cinta pertamaku Chanmi ” seketika pelukan kami terlepas. Dia menatapku tak percaya.
“Jangan bilang aku juga cinta pertamamu?” dia tertunduk. Dan kuyakini jawabannya iya. Kupeluk lagi tubuhnya. Rasanya bebanku hilang sudah.

Author pov
“Hyung kau itu bisa diam tidak? Nanti kita ketahuan”
“Kai, dari tadi aku diam. Kau saja yang cerewet” ternyata dari tadi Suho dan Kai pergi mencari tahu apa yang terjadi dengan maknae mereka.
Mereka menguntit Sehun sampai kesekolahnya. Dan sekarang mereka sudah tahu apa yang membuat Sehun menjadi bocah labil kemarin. Cinta Pertama sang Maknae.

-First Love Maknae-

“Chanmi?”
“Ne?” Sehun diam. Dia masih menimbang-nimbang apa dia harus bertanya atau tidak.
“Hun?” Sehun menoleh kearah Chanmi. Raut wajahnya seperti menunggu sesuatu yang akan dikatakan pada laki-laki disampingnya.
“Tapi kau jangan marah”
“Bagaimana aku bisa marah jika aku tidak tau kau igin berkata apa” Sehun menghembuskan nafasnya berat.
“Waktu itu saat aku pergi ke supermarket aku melihatmu dengan seorang laki-laki” langkah kaki Chanmi berhenti, begitu pula dengan Sehun. Chanmi masih berusaha mengingat apa yang dimaksud dengan Sehun.
Tiba-tiba Chanmi tertawa sangat keras hingga orang yang berlalu-lalang di sekitar mereka memeperhatikan mereka berdua.
“Yak Chanmi kenapa kau malah tertawa?” Chanmi masih dalam tahap mengurangi kadar tertawanya dengan cara menutup mulutnya sendiri.
“Yak kau ini benar-benar Sehun bodoh ya?” mendengar itu Sehun langsung berkecil hati. Dia tau kalau dirinya itu bodoh.
“Dia itu oppaku bodoh” wajah Sehun langsung memerah setelah mendengar hal itu. Dia merutuki dirinya sendiri yang telah salah paham. Sampai-sampai dia berbuat hal yang aneh-aneh hanya karena lelaki itu yang ternyata kakak laki-laki Chanmi?
“Ku- kupikir dia.. dia”
“Siapa? Kekasihku? Kalau aku sudah punya kekasih kenapa aku bersikeras mendekatimu? Kau itu keterlaluan bodoh tun Oh Sehun” Sehun masih terdiam meratapi masa-masa sulit dirinya.
“Kau tidak pernah bilang jika punya kakak laki-laki” Chanmi hanya tersenyum menanggapinya.
“Kalau aku boleh tau siapa nama kakakmu?”
“Chanyeol. Park Chanyeol”
“Apa?!”

 

END